Dahulunya tempat ini adalah pabrik Citronella. Dimana pabrik ini malakukan kerjasama dalam bidang pengolahan tumbuhan atsiri yang dikelola Indonesia dan Bulgaria pada tahun 1963. Pada tahun 1986 pabrik ini sempat berganti kepemilikan, dari pemerintah ke swasta. Tapi pada tahun 2015 lalu pabrik ini berhenti karena masalah bahan baku dan perekonomian perusahaan.
Karena tidak ingin dibiarkan terbengkelai begitu saja, pabrik ini diambil alih oleh PT Rumah Atsiro Indonesia dan merestorasi seluruh bangunan menjadi tempat wisata edukasi. Dibukanya tempat ini bertujuan untuk mengenalkan warisan industri atsiri Indonesia dengan konsep wisata atau rekreasi yang bisa lebih menarik.
Dahulunya tempat ini tinggal ada 2 bangunan yang masih berdiri dan dilestarikan. Namun setelah direstorasi ditambahkan satu bangun yang biar semua memiliki fungsinya masing-masing. Ada ruangan untuk workshop, taman dan museum. Tapi untuk museumnya baru akan dibuka untuk umum pertengahan Oktober 2019.
Disini pengjunjung tidak hanya bisa melihat proses pembuatan minyak tersebut. Bahkan kamu juga bisa membuat minyak dan mengatahui proses pembuatanya. Pengjunjung akan dipandu langsung oleh para guide yang sangat profesional dibidangnya. Bangunan disini juga memiliki desain yang sangat instragamable. Disini pengunjung bisa merasakan belajar langsung dalam proses pembuatan produk yang dihasilkan pabrik itu. Seperti, essential oil, bath bomm, hand sanitilizer, sampai lilin beraroma terapi kamu bisa buat disini. Menurut informasi, hasil yang dibuat juga boleh dibawa pulang.
Di tempat ini pengunjung bisa lebih mengenal seluk beluk tanaman atsiri. Bunga dari tanaman ini juga sangat cantik.
Di tempat ini juga terdapat alat-alat yang digunakan dalam pengolahan di Rumah Atsiri Indonesia , seperti, alat penyulingan, alat pencacah, alat laboratorium, dan blueprint denah bangunan ini zaman dahulu.