Gedung yang menempati area seluas 5,2 hektar ini, memiliki tiga lantai yang meliputi ruang perpustakaan yang menyediakan buku-buku yang menarik serta museum di lantai 2 dan 3. Keduanya saling mendukung dengan berbagi informasi sesuai tema yang diusung museum tersebut, yakni pencak silat dan segala seluk beluk yang dikaitkan dengan kehidupan dan ragam budaya masyarakat Indonesia.
Museum Padepokan Pencak Silat ini memberikan riwayat pencak silat, dimulai dari masa ketika manusia belum mengenal peradaban. Dalam ilustrasi gambar yang dipamerkan, terlihat perkelahian primitif manusia yang secara alamiah kerap terjadi di nusantara.
Di Indonesia sendiri, pencak silat diperkirakan menyebar sekitar abad ke-7 masehi. pengunjung bisa mendapatkan informasi dari museum ini. Dipaparkan mulai zaman kerajaan, masa penjajahan Belanda, sampai perkembangannya di pasca-kemerdekaan. Melalui gambar-gambar dan keterangan yang menyertainya, pengunjung bisa mengetahui lebih jauh tentang aliran atau gaya pencak silat dan pengembangannya.
Di ruang pamer sebelahnya dpajang benda-benda yang biasa dipakai dalam pencak silat, berupa senjata seperti tombak, keris, pisau, parang, badik, golok dan rencong. Senjata-senjata itu mewakili daerah-daerah di nusantara.