Open Now
3.50
Informasi Kontak
Jalan Tanah Abang I 1, Kecamatan Gambir, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10160, Indonesia
Informasi Detail
Kisaran Harga
Rp2,000 to Rp5,300

Jika mengandalkan bus transjakarta untuk mencapai Museum Taman Prasasti maka turun di Halte Monas lalu ikuti Jalan Museum di samping museum. Pertigaan Abdul Muis menunggu Anda di ujung jalan. Terus saja ke kanan. Di sini Anda akan menjumpai Kali Krukut sejajar jalan. Dua abad silam jenazah dari kota dibawa dengan sampan melalui kali menuju Kebon Jahe Kober, sekarang Museum Taman Prasasti.

Selanjutnya lenggok menuju Jalan Tanah Abang I di sebelah kiri. Di ujung jalan MTP terletak. Total jarak yang ditempuh tak sampai setengah kilometer.

Pada mulanya Museum Taman Prasasti yang letaknya ada di Jalan Tanah Abang Nomor 1, Jakarta Pusat tersebut merupakan sebuah area pemakaman umum yang bernama Kebon Jahe Kober dengan luas 5,5 hektar dan juga dibangun pada tahun 1795 untuk bisa menggantikan kuburan yang lainnya dimana ada di samping Gereja Nieuw Hollandsche Kerk, dan sekarang ini berubah nama menjadi Museum Wayang yang memang sudah penuh.

Makam baru tersebut memiliki koleksi nisan dari tahun yang sebelumnya karena memang sebagian besar dipindahkan dari pemakanan lain yaitu Nieuw Hollandse Kerk di awal abad 19. Untuk nisan yang dipindahkan sendiri ditandai dengan sebuah tulisan HK atau singkatan atau inisial dari Hollandsche.

Di tanggal 9 Juli tahun 1977, pemakaman Kebon Jahe Kober ini sendiri dijadikan sebagai sebuah museum, yang kemudian dibuka untuk umum dengan beberapa koleksi prasasti. Kemudian nisan dan juga makam dengan jumlah 1.372 terbuat dari batu alam, marmer serta perunggu. Dikarenakan perkembangan kota yang semakin pesat, maka luas dari museum ini sendiri menyusut hingga hanya mencapai 1,3 hektar saja.

Deangan berkunjung ke Museum Taman Prasasti ini, Anda akan mendapatkan beberapa manfaat yang bisa juga diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Adapun beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan adalah sebagai berikut:

Anda bisa mengingat akan sebuah kematian sehingga dapat menjalani hidup sebaik mungkin dan tidak lupa dengan sang pencipta.
Kemudian Anda juga dapat mengerti dan memahami tentang sejarah dari Museum ini sehingga juga mendapatkan banyak sekali pengetahuan dan wawasan.

Tempo Belanda Tanah Abang I namanya Kerkhoflaan. Dulu dari sini terdengar ketika bunyi lonceng perunggu di halaman belakang MTP dibunyikan. Dentang pertama beritakan adanya kematian. Dentang bertalu-talu menandakan kedatangan jenazah dan akan terus dibunyikan hingga jenazah tiba di pintu gerbang tempat pemakaman.

Siapa yang pernah melalui Kerkhoflaan dalam tidurnya yang panjang. Tak terganggu keras lonceng yang miriskan kalbu.

Setidaknya ada dua orang yang bersentuhan dengan pelajaran sejarah kita. J.L.A. Brandes, ahli filologi (ahli naskah kuno) penerjemah Kakawin Pararaton dan Nagarakretagama. Kedua, Olivia Mariamne istri pertama Stamford Raffles.

Museum Taman Prasasti merupakan sebuah museum cagar budaya yang juga menjadi peninggalan di masa kolonial Belanda. Untuk lokasinya sendiri ada di Jalan Tanah Abang Nomor 1, Jakarta Pusat. Museum ini sendiri mempunyai koleksi prasasti nisan kuno dan juga beberapa miniatur makam yang khas dari 27 provinsi yang ada di Indonesia, selain itu juga terdapat koleksi kereta jenazah yang terlihat antik.

Museum dengan luas 1,2 hektar ini sendiri merupakan sebuah museum terbuka yang mampu menampilkan suatu karya seni di masa lampau mengenai kecanggihan dari para pengrajin patung, kemudian pemahat, sastrawan dan juga kaligrafer yang menyatu.

Museum Taman Prasasti ini sendiri memiliki beberapa objek yang dapat dilihat, contohnya saja seperti beberapa koleksi prasasti, kemudian juga nisan dan kereta jenazah antik. Untuk bisa melihat beberapa objek tersebut Anda memang sebaiknya melihat papan informasi lebih dulu mengingat luasnya cukup besar.

Pada papan informasi tersebut terdapat beberapa informasi secara singkat yang mana menjelaskan tentang nisan dan juga prasasti dari tokoh penting, kemudian juga terdapat denah museum, namun memang tidak dilengkapi dengan nama – nama, dan berikut ini adalah beberapa penjelasan singkatnya:

1. Pada Area J
Di area museum ini terdapat makam pualam yang mana mempunyai hiasan sebuah buku, dan nisan tesebut merupakan milik Dr.H.F.Roll. Beliau ini merupakan seorang pendiri sebuah sekolah dokter pada masa Hindia Belanda yang terbilang sangat terkenal, yaitu School Tot Opleiding Ban Inlandsche Artsen, dan biasanya dikenal dengan STOVIA. STOVIA ini sendiri juga menjadi sebuah cikal bakal dari Fakultas kedokteran di Universitas Indonesia.

Kemudian pada area agak sudut, terdapat dua buah peti jenazah yang mana disimpan di dalam sebuah kotak mika transparan. Peti jenazah tersebut dulunya digunakan untuk membawa jenazah Ir. Soekarno dan juga Drs. Mohammad Hatta. Dan karena keduanya muslim, maka peti jenazah tersebut tidak ikut dikuburkan.

2. Area I
Pada area I dulunya Museum ini memang merupakan sebuah pemakaman, tetapi untuk sekarang ini jenazah – jenazah yang dikuburkan sudah dipindahkan serta disebar ke beberapa pemakaman yang lainnya. Bebeapa tulang jenazah tersebut sementara disimpan pada bangunan, dan bangunan tersebut disebut dengan Rumah Tulang.

Bangunan tersebut pada dasarnya merupakan sebuah makam keluarga dari A.J.W Van Delden, yang merupakan seorang juru tulis di Indonesia Timur dan juga pernah menjabat sebagai ketua perdagangan VOC.
Menurut informasi yang memang masih simpang siur, karena terdapat makam di mana atasnya terdapa pohon yang sanga besar, dengan demikian tidak bisa dibongkar. Jadi nisan ini konon dipercaya masih menyimpan dari jenazah Kapiten Jas, dimana makamnya tersebut diyakini dapat memberikan kesuburan, kemakmuran, kebahagiaan dan juga keselamatan.

3. Area G
Pada area G ini juga terdapat replika tembok peringatan Pieter Erberveld yang merupakan seorang keturunan dari Belanda-Siam dimana memiliki rencana untuk berontak serta melakukan makar di pemerintahan Hindia Belanda, dengan cara menggalang dukungan kaum pribumi.

Namun sayang, rencananya tersebut diketahui sehingga dirinya ditangkap kemudian dihukum mati dengan kedua tangan dan juga kakinya ditarik 4 ekor kuda. Pada atas tembok tersebut dulunya ditancapkan penggalan dari kepala Pieter kemudian di dindingnya dipasang prasasti.

Sedangkan pada belakang Area G ini terdapat sebuah patung Pastur Herikus Van Der Grinten yang mana berdiri pada atas tugu yang berwarna cokelat. Dirinya merupakan seorang pastur ternama (pada masanya) di Batavia, serta sangat disayangi banyak orang karena memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi.

4. Area H
Di area H ini terdapat sebuah nisan sederhana yang merupakan milik seorang arsitek yang berkebangsaan Belanda yang bernama Marius J.Hulswit. Selain itu juga terdapat bebeapa patung bidadari. Kemudian juga terdapat batu nisan yang mana dibangun di atas pondasi dengan bentuk segi delapan, nisan tersebut milik Olivia Mariamne Raffless yang merupakan istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffless yang juga merupakan pendiri Kebun Raya Bogor.

Kemudian juga terdapat nisan milik Elisabeth Adriane Roseboom yang merupakan istri Jeremias Schill yang dulunya merupakan pemilik Sekolah Santa Maria.

Selain itu juga terdapat nisan dengan ukuran yang cukup lebar, yang merupakan milik Marisa, dimana merupakan seorang wanita yang berasal dari suku Jawa dan dinikahi A.Schultheiss. Nisan tersebut dibuat untuk mengingat jika masa itu sebagian besar wanita pribumi hanya dijadikan sebagai simpanan.

5. Area Lainya
Juga terdapat sebuah monumen yang serupa dengan obelisk dimana merupakan nisan dari Direktur Jenderal Finansial Hindia Belanda yang bernama L.Launy, dimana meninggal karena dirinya terjatuh dari kuda.
Alamat Dan Nomor Telepon Museum
Untuk mengunjungi Museum Taman Prasasti ini sendiri Anda bisa langsung ke lokasi yang beralamatkan di Jalan Tanah Abang Nomor 1, Jakarta Pusat. Dan untuk informasi lebih lanjut, maka Anda bisa langsung menghubungi nomor telepon resminya di 0213854060.

Jam Operasional Dan Harga Tiket Masuk
Sedangkan untuk jam operasionalnya sendiri adalah hari Selasa sampai dengan hari Minggu buka pukul 09.00 sampai dengan 15.00. Sedangkan di hari Senin dan juga hari libur nasional Museum Taman Prasasti ini tutup. Untuk harga tiket masuknya sendiri adalah untuk dewasa Rp 5.000,-, kemudian mahasiswa Rp 3.000,- dan pelajar Rp 2.000,-.

Layanan Yang Tersedia
Bisa Grup
Jam Operasional
Monday
9:00 am - 3:00 pm
Tuesday
9:00 am - 3:00 pm
Wednesday
9:00 am - 3:00 pm
Thursday
9:00 am - 3:00 pm
Friday
9:00 am - 3:00 pm
Saturday
9:00 am - 3:00 pm
Sunday
9:00 am - 3:00 pm




museum lainnya

Museum Taman Prasasti
3.52
Jalan Tanah Abang I 1, Kecamatan Gambir, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10160, Indonesia
Open Now
Museum Pusaka
Kecamatan Makasar, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia
Open Now
Museum Pulau Onrust
4.02
Kepulauan Seribu Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia


Kategori lainnya