0.00
Informasi Kontak
Jalan Laksda Adisucipto 88, Kecamatan Depok, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, Indonesia
Informasi Detail

Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia beralamat di Jalan Laksda Adisucipto No. 88, Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Museum ini dibangun sebagai bentuk penghargaan kepada perjuangan para wanita untuk memiliki kebebasan. Dibangunnya Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia dalam rangka memperingati Kongres Perempuan I pada tahun 1928 di Yogyakarta.
Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia memiliki beberapa bangunan dalam satu area. Bangunan tersebut terdiri atas, Bangunan Balai Shinta yang merupakan bangunan Joglo yang biasa digunakan untuk pesta pernikahan atau wisuda purna siswa, Balai Srikandi digunakan sebagai bangunan museum, Balai Kunthi digunakan untuk ruang pertemuan, Wisma Arimbi digunakan untuk penginapan dan ruang rapat, serta Wisma Sembodro digunakan untuk penginapan.
Pembangunan museum ini ditugaskan kepada Yayasan Hari Ibu yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1953. Namun, pembangunan keseluruhan baru selesai pada tanggal 22 Desember 1983. Penggagas pendirian Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita ini diperkasai oleh Sri Mangoenkarso. Berkat jasa Sri Sultan Hamengkubuwono IX selaku penasihat Yayasan Hari Ibu pada waktu itu monument dapat menempati lokasi yang strategis ini. Pembangunan ini dilaksanakan secara bertahap dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Desember 1983.
Monumen ini tidak dibangun dalam bentuk tugu, melainkan dibangun dalam bentuk bangunan atau gedung. Tujuan dari pembangunan tersebut adalah agar dapat digunakan sebagai aktifitas sehari – hari serta mampu meningkatkan peran perempuan dalam berbangsa dan bernegara. Adapun isi dari Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita antara lain berbagai macam benda koleksi berupa realita, ilustrasi foto peranan wanita pada masa itu, manekin dengan berbagai seragam organisasi wanita, dan diorama yang merupakan bukti otentik perjuangan wanita Indonesia dari masa ke masa. Selain itu juga terdapat berbagai bendera dari organisasi-organisasi wanita yang berkontribusi dalam KOWANI.
Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita menyediakan banyak peninggalan koleksi dari masa lalu yang menjadi saksi perjuangan pergerakan wanita di Indonesia. Selain itu di museum ini juga terdapat manekin-manekin yang menggunakan seragam-seragam dari berbagai organisasi wanita. Selain itu juga ada dokumentasi yang menggambarkan kegiatan wanita-wanita pada masa sebelum hingga awal kemerdekaan Indonesia.
Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita saai ini dimanfaatkan sebagai tempat kunjungan edukasi. Banyak pelajar dan mahasiswa yang datang ke museum ini untuk mencari tahu sejarah perjuangan wanita Indonesia dalam mencari kebebasan. Tak hanya masyarakat lokal, namun masyarakat asing pun juga ada yang melakukan penelitian di museum ini. Di dalam Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita juga terdapat perpustakaan yang berisi tentang buku-buku yang ditulis oleh tokoh-tokoh pembawa perubahan pada kebebasan wanita Indonesia. Salah satu buku yang menarik ialah buku karangan R.A. Kartini yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Buku tersebut dapat dipinjam oleh masyarakat umum, tentunya dengan beberapa syarat yang diperlukan.

Layanan Yang Tersedia
Bisa Grup
Area Parkir
Toilet




museum lainnya

Museum R. Hamong Wardoyo
Pasar Boyolali Blok B Los 6, Kecamatan Boyolali, Jawa Tengah 57311, Indonesia
Museum BPK RI
Jalan Pangeran Diponegoro no.01, Kecamatan Magelang Tengah, Jawa Tengah 56117, Indonesia
Museum Bumiputera 1912
Jalan Ahmad Yani No.21, Kecamatan Magelang Tengah, Jawa Tengah 56117, Indonesia
Museum Kapal Samudraraksa
Jalan Badrawati 9, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah 56553, Indonesia


Kategori lainnya