Museum ini diresmikan Walikota Magelang, Drs. A. Bagus Panuntun, pada hari Senin, 20 Mei 1985, bertepatan peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Pendirian Museum Bumi Putera 1912 dimaksudkan untuk melestarikan gagasan, cita-cita luhur dan karya pendiri perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumi Putera, yakni Mas Ngabehi Dwidjosewojo, Mas Karto Hadi Soebroto dan Mas Adimidjojo yang dengan gagah perkasa menatap hari depan, menyemburkan semangat yang dirajut idealisme. Museum yang dibangun dengan gaya khas Joglo itu menyimpan sejarah tersendiri, khususnya terkait perjalanan dunia perasuransian Indonesia.
Koleksi yang tersimpan meliputi dokumen baik saat pertama kali berkantor di Magelang, Jogjakarta, hingga Jakarta. Dari koleksi dokumen itu kita bisa melihat beragam jenis kertas yang ada pada tahun 1912. Jenis koleksi berikutnya adalah beragam jenis uang yang masih tersimpan rapi dan dari tahun dan masa pemerintahan yang berbeda. Tersimpan pula koleksi mesin-mesin antik yang digunakan Bumi Putera, seperti mesin ketik, mesin hitung, mesin kalkulator,mesin pencetak kuitansi, mesin hitung, dan sebagainya. Selain itu terdapat beragam model lambang AJB Bumiputera yang berubah-ubah dari tahun ke tahun dan koleksi foto kantor wilayah AJB Bumiputera yang ada di seluruh Indonesia.