Museum Ullen Sentalu diresmikan oleh Gubernur DI Yogyakarta Sri Paduka Paku Alam VIII pada tanggal 1 Maret 1997. “Ullen Sentalu” adalah akronim suatu falsafah dalam Bahasa Jawa “Ulating Blencong Sejatining Tataraning Lumaku” yang bermakna “terang adalah penuntun jalan kehidupan”.
Museum Ullen Sentalu hadir berlandaskan inklusivitas dan merupakan ruang bagi dialog budaya dari masa lalu, kini, hingga mendatang. Ullen Sentalu berperan dalam menjembatani tantangan proses budaya masa kini melalui memori kolektif yang menjadi identitas budaya bangsa.
Telusur dan kajian antar disiplin ilmu yang dikonfirmasi melalui berbagai temuan sejarah dan arkeologis merekonstruksi proses peradaban dari rentang waktu “tak terputus” yang menguak kedalaman memori kolektif “tak terbatas” warisan budaya bangsa. Memori kolektif dari proses peradaban dan sejarah bumi Jawa adalah landasan konstruktif terbentuknya identitas budaya Jawa.
Visi dan misi Museum Ullen Sentalu adalah merajut benang merah melalui rekonstruksi peradaban dan sejarah Jawa hingga hadir gambaran utuh pribadi dan karakter budaya bangsa. Sebagai lembaga permanen yang bertanggung jawab menjaga dan melestarikan warisan budaya tangible (bendawi) dan terutama intangible (tak-bendawi), Museum Ullen Sentalu berperan sebagai zona pertemuan antara para pewaris budaya dengan warisannya.