Museum Tanah didirikan pada 29 September 1988 untuk menyimpan sampel tanah di seluruh Indonesia dan menyimpan informasi-informasi untuk mendukung pengembangan Bidang Pertanian. Namun, gaungnya kurang begitu terdengar selama saya sebelas tahun tinggal di Bogor. Saya hanya tahu gedung yang berlokasi di Jalan Ir. H Juanda No. 98 tersebut, merupakan Balai Penelitian Tanah (Balittanah). Mungkin saya saja kurang update ya. 🙂
Baru setahun belakangan ini, pemberitaan tentang Museum Tanah Bogor menghiasi media masa ketik saya mengetik Museum di Bogor dalam mesin pencarian. Ternyata Museum Tanah baru diresmikan kembali pada 5 Desember 2017 oleh Bapak Andi Arman Sulaiman selaku Menteri Pertanian saat ini. Setelah diresmikan rupa dari Museum Tanah ini terlihat lebih cantik dan menarik dari luar.
Mengutip dari asosiasimuseumindonesia.org, untuk gedungnya sendiri merupakan peninggalan Belanda yang duhulunya (1905) berfungsi sebagai Laboratorium voor Agrogeologie en Grond Onderzoek (Laboratorium Penelitian Agrogeologi dan Survey Tanah). Tahun 1942, berubah nama menjadi Bodemkundig Institut, dan berubah lagi pada saat penjajahan Jepang menjadi Dozyoobu. Namun, saat kemerdekaan gedung ini kembali menggunakan nama Bodemkundig Institut.