0.00
Informasi Kontak
Jalan Raya Campuhan 40, Kecamatan Ubud, Bali 80571, Indonesia
Informasi Detail

Museum Seni Neka atau Neka Art Museum adalah sebuah museum seni lukis dan keris yang berlokasi di Ubud, provinsi Bali, Indonesia.Museum ini dibuka sejak 1976 dan diresmikan pada 7 juli 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoef, didirikan oleh Pande Wayan Suteja Neka yang berasal dari keluarga seniman.
Ayah dari Pande Wayan Sutedja Neka, Wayan Neka (1917-1980) pada tahun 1960 mendapat penghargaan sebagai pemahat terbaik Provinsi Bali. Wayan Neka juga menjadi pemahat Bali pertama yang membuat patung garuda setinggi tiga meter dalam New York World Fair 1964 dan kemudian juga untuk Expo’70 Osaka , Jepang.

Neka Art Museum merupakan museum khusus yang didirikan Pande Wayan Suteja Neka, atau yang lebih dikenal sebagai Suteja Neka. Ayahnya yaitu, I Wayan Neka merupakan pemahat terbaik di Bali dan pernah menerima penghargaan pada 1960. Ia yang membuat patung burung Garuda setinggi tiga meter untuk Paviliun Indonesia ketika acara New York World Fair di Amerika Serikat pada 1964. Suteja Neka mulai mengumpulkan koleksinya ketika ia berteman dengan Rudolf Bonnet dan Arie Smith. Pada 1975, Neka dan Bonnet melakukan perjalanan ke Eropa untuk mengunjungi museum dan galeri. Karena perjalanan tersebut, Neka bercita-cita untuk mendirikan museum di Bali. Setelah dilakukan perencanaan, Neka Art Museum resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoef pada 7 Juli 1982. Museum berada di bawah kepemilikan dan pengelolaan Yayasan Dharma Seni Ubud Gianyar.

Terdorong oleh prestasi ayahnya, Pande Wayan Sutedja Neka ikut terlibat dalam dunia seni rupa. Ia mulai dengan menyimpan karya-karya yang bermutu, terutama karya seni lukis, karena berkawan dekat dengan Rudolf Bonnet dan Arie Smith. Tahun 1975, ia bersama Rudolf Bonnet berkeliling Eropa guna mengunjungi dan mempelajari beberapa museum seni dan galeri. Perjalanan ini meneguhkan niat Pande Wayan Sutedja Neka untuk mendirikan museum seni di Bali.
Bangunan museum bukan berupa satu gedung besar melainkan sebuah kompleks yang terdiri dari tujuh bagian didesain berdasarkan pola tradisional Bali. Bagian utama kompleks adalah Natah (taman terbuka), selain itu juga ada Bale Adat (tempat beristirahat dan koleksi patung) di halaman belakang museum serta Bale Sumanggen (bangunan serbaguna).

Pemajangan lukisan dikelompokkan berdasarkan tema, gaya dan prestasi sang seniman yang merefleksikan perkembangan seni lukis di Bali:

  • Paviliun seniman Bali
  • Paviliun Arie Smit
  • Paviliun Fotografi
  • Paviliun Lempad
  • Paviliun seniman kontemporer Indonesia
  • Paviliun timur dan barat
Layanan Yang Tersedia
Area Outdoor
Bisa Grup
Area Parkir
Toilet




museum lainnya

Museum Buleleng
Jalan Veteran 23, Kecamatan Buleleng, Bali 81118, Indonesia
Museum ARMA
Jalan Raya Pengosekan Ubud No.108, Kecamatan Ubud, Bali 80571, Indonesia
Museum Seni Batuan
5.01
Jalan Raya Batuan, Kecamatan Sukawati, Bali 80582, Indonesia
Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma
2.01
Jalan Banjar Tegalbingin, Kecamatan Ubud, Bali 80582, Indonesia


Kategori lainnya