5.00
Informasi Kontak
Jalan Pahlawan Seribu 8, Kecamatan Serpong, Banten 15311, Indonesia
Informasi Detail

Museum tersebut merekam secara manis jejak sejarah peranakan Tionghoa. Museum ini, seperti dikutip dari Indonesia.travel, merupakan satu-satunya museum peranakan Tionghoa di Indonesia.

Letaknya berada di Pasar Lama Tangerang yang terletak tidak jauh dari Sungai Cisadane. Ada sebuah bangunan bernuansa Tiongkok yang disebut Museum Benteng Heritage. Museum ini merupakan hasil restorasi rumah kuno seorang etnis Tionghoa yang menikah dengan orang lokal. Keturunan pernikahan campuran itu kemudian dikenal sebagai peranakan Tionghoa.

Salah satu dari keturunan mereka yakni Udaya Halim atau lebih dikenal dengan Lim Thin Peng, memutuskan untuk melestarikan sejarah dan tradisi Tionghoa. Pada 2009, ia membeli rumah khas peranakan yang besar namun cukup usang saat itu. Ia kemudian membenahi rumah untuk dibuat menjadi Museum Benteng Heritage.

Saat merestorasi bangunan, Udaya Halim dan adik-adiknya mengkaji banyak ide dan ilmu agar bangunan ini menjadi cantik namun tetap terjaga bentuk aslinya. Mereka melakukannya selama dua tahun dan museum ini baru diresmikan pada 11 November 2011.

Semua benda yang berada di Museum Benteng Heritage merupakan sumbangan orang-orang Tiongkok Benteng, yakni sebutan untuk masyarakat Tiongkok yang mendiami Tangerang dari generasi ke generasi. Dikumpulkan juga berbagai barang berusia ratusan tahun seperti serpihan kapal besar milik Cheng Ho, laksamana Tiongkok Muslim yang datang ke Nusantara. Koleksi lain, Anda bisa menemukan alat pemutar lagu kuno yaitu Edisson Phonograph yang dibuat pada 1890an.

Beberapa benda langka yang tak kalah menarik adalah meja mahjong berwarna gading, timbangan opium, kostum Dinasi Qing dari abad ke-19, kain batik peranakan yang digambar dengan motif-motif khas Tiongkok. Tak ketinggalan foto-foto masyarakat Tionghoa di masa lalu.

Di sudut lain, Anda bisa melihat baju pernikahan campuran hasil perpaduan warisan Hokkien dengan pakaian tradisional Betawi. Pengantin pria mengenakan kemeja hitam dengan celana panjang dan topi berbentuk kerucut, sementara pengantin wanita memakai baju Hwa Kun dengan hiasan kepala dan kerudung.

Udaya Halim tidak hanya menjadikan museum ini bangunan untuk menyimpan barang-barang tua, namun juga wadah untuk menghidupkan kembali tradisi budaya mereka yang unik. Oleh karena itu, aula Museum Benteng Heritage kini sering digunakan untuk pertemuan masyarakat, pernikahan dan fashion show.

Festival Kuliner Peranakan juga sering diadakan di sini menyajikan pilihan kuliner Baba dan Nyonya yang menarik. Melihat antusias pengunjung yang begitu besar, Udaya pun berniat membuka kafe dan restoran di dekat Museum Benteng Heritage.

Layanan Yang Tersedia
Toilet




museum lainnya

Museum Bahari Jakarta
3.01
Jalan Pasar Ikan 5, Kecamatan Penjaringan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440, Indonesia
Open Now
Museum Nasional
5.01
Kecamatan Gambir, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia
Museum Sejarah Jakarta (Fatahillah)
2.85
Jalan Kali Besar Timur 4 29, Kecamatan Taman Sari, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110, Indonesia
Open Now
Museum Sumpah Pemuda
Jalan Kramat Raya No.106, Kecamatan Senen, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10420, Indonesia


Kategori lainnya