Museum Pusaka Karo merupakan museum khusus yang didirikan atas gagasan seorang misionaris Belanda bernama Joonsten Leonardus Edigius yang lebih dikenal sebagai Pastor Leo Joosten Ginting (bere-bere Sitepu). Museum Pusaka Karo yang merupakan bekas gedung Greja Katolik Santa Maria yang mulai dibangun pada tahun 2010 dan diresmikan pada tanggal 9 Feburari 2013 oelh Direktur Jendereal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Ahman Sya dan Lisa Tirto.
Saat ini museum dikelola oleh Yayasan Pusaka Karo. Koleksi yang dipamerkan di dalam museum ini berupa benda pusaka asli Karo yang berasal dari sumbangan atau titipan dari masyarakat Karo.
Masyarakat Karo secara umum memiliki nilai-nilai budaya sendiri yang turun temurun dari nenek moyang suku Karo yang telah lama menerapkan Sistem Religi, Organisasi Masyarakat, Pengetahuan, Mata Pencaharian Hidup, Ekonomi, Teknologi dan Peralatan, Bahasa, dan Kesenian.
Berangkat dari unsur-unsur inilah orang Karo beranjak dan berkembang menjadi manusia yang modern dan hampir melupakan beberapa elemen tersebut yang dewasa ini kita sebut peninggalan bersejarah atau Pusaka yang mestinya dilanjutkan, dilestarikan dengan aman dan bijaksana.