Ide awal pendirian museum ini dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tahun 1980. Dari ide Sri Sultan tersebut, satu tahun berikutnya Dr. Abdul Gafur mewujudkannya dengan membentuk panitia pengawas pembangunan Yayasan Panji Olahraga yang diketuai oleh MF. Siregar. Abdul Gafur menyampaikan perihal pembangunan Museum Olahraga kepada Ibu Tien untuk dibangun di kawasan TMII. Pada 30 September 1987 akhirnya hal tersebut disetujui oleh Ibu Tien dan diletakkanlah batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Museum ini. Bertepatan dengan HUT TMII yang ke 14 yakni pada tanggal 20 April 1989 Museum Olah Raga Nasional diresmikan oleh Presiden Soeharto dan sejak 7 Mei 1989 hingga saat ini Museum Olahraga Nasional dibuka untuk umum.
Bangunan ini cukup unik, menyerupai bola. Berdiri diatas tanah seluas 1,5 hektare dengan luas bangunan 3.000 m2, bangunan ini menghadap ke arah teater keong emas. Lokasinya berada di Taman Mini Indonesia Indah atau TMII.
Lebih dari 1.400 koleksi ada di museum ini. Selain pelestarian, museum olahraga tersebut memiliki fungsi pemeliharaan, pameran, serta penyebarluasan informasi terkait prestasi olahraga.
Keberadaan museum olahraga ini tentu bisa menjadi salah satu tempat pilihan masyarakat untuk berwisata. Selain itu, juga sebagai sarana rekresasi dan edukasi untuk mendapatkan pengalaman baru serta melestarikan sejarah.
Salah satu penghargaan museum olahraga nasional yaitu memperoleh Kategori Penilaian Memuaskan dalam Ruang Lingkup Sertifikasi Daya Tarik Wisata dari Kemenparekraf RI dan menerima sertifikat CHSE nomor CHSE04100/2020 yang berlaku dari 29 November 2020 hingga 28 November 2021.
Bangunan museum ini juga menawarkan sejumlah spot menarik untuk berfoto. Sehingga, pengunjung bisa mengabadikan moment indah disana lewat jepretan kamera ponsel maupun kamera digital. Sekadar menjadi untuk koleksi pribadi atau dibagikan melalui media sosialnya masing-masing. Selamat ulang tahun ke-32 Museum Olahraga Nasional.