Situs Manusia Purba Saringan merupakan warisan Dunia yang ditetapkan pada 6 Desember 1996. Di Situs Sangiran pada 1977 didirikan Museum Prasejarah Sangiran. Pada awalnya koleksi dari museum ini disimpan di rumah Kepala Desa Krikilan yaitu Toto Marsono. Namun, karena tidak dapat menampung lagi, didirikanlah Museum Prasejarah Sangiran dengan tema “Apresiasi Sejarah Peradaban Manusia”.
Museum kecil ini semakin berkembang dan namanya berubah menjadi Museum Manusia Purba Sangiran. Saat ini, selain Museum Manusia Purba di Krikilan, terdapat tiga museum lainnya yaitu museum di klaster Dayu, klaster Bukuran, dan klaster Ngebung. Museum Manusia Purba Sangiran di klaster Krikilan diresmikan pada 2011 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Museum ini memiliki tiga ruang yaitu ruang pamer kekayaan Sangiran, ruang pamer langkah-langkah Kemanusiaan, dan ruang diorama masa keemasan Homo Erectus. Jenis koleksi yang ditampilkan di museum ini adalah arkeologika, historika, dan biologika. Museum ini berada di bawah kepemilikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta dikelola oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.