Joglo Cipto Wening merupakan salah satu bangunan kuno di Kabupaten Bantul. Joglo ini berada di Dusun Ketandan Tengah, Kelurahan Imogiri, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Letak Joglo Cipto Wening berada di sisi timur Pasar Imogiri pada jarak sekitar 150 meter di sisi utara (kiri) jalan menuju Makam Raja-Raja Imogiri.
Joglo Cipto Wening menempati lahan seluas kurang lebih 4.000 meter persegi. .Joglo yang sekarang bagian dari Museum Lingkungan Batik ini kepemilikannya atas nama Ibu Suyati (82). Sumber setempat menyebutkan bahwa Ibu Suyati merupakan generasi ke-4 dari pemilik joglo yang pertama.
Diperkirakan Joglo Cipto Wening ini telah berusia sekitar 150 tahun, dan mengalami kerusakan cukup berarti saat terjadi gempa 27 Mei 2006. Joglo telah direhabilitasi dan dikembalikan seperti bentuk semula, hanya saja beberapa komponen bangunan mengalami penggantian seperti lantai dan sebagian tembok (dinding) sebagai penguat konstruksi bangunan. Peresmian pembukaan kembali joglo ini dilaksanakan tanggal 12 November 2007 oleh Sri Sultan Hamengku Buwana X.
Pada sekeliling bangunan utama atau inti terdapat beberapa penambahan baru namun tidak mengubah bentuk dan ukuran bangunan lama. Tiang-tiang utama penyangga atap bangunan kuncung di depan joglo (sisi selatan) tampak baru dan terbuat dari pasangan batu bata (tembok). Sementara keseluruhan konstruksi atapnya tampak mempertahankan bahan dan bentuk lamanya. Bangunan inti dari Joglo Cipto Wening memiliki pintu masuk di sisi selatan dan barat. Akan tetapi pintu yang lebih sering difungsikan adalah pintu yang menghadap ke selatan (menghadap jalan).
Joglo Cipto Wening juga pernah kosong atau tidak digunakan selama kurang lebih 30 tahun. Pada perjalanan waktu joglo ini kemudian dimanfaatkan untuk museum batik, terutama batik khas Bantul. Peresmian penggunaan joglo ini sebagai museum batik dilakukan tanggal 18 Maret 2004.