2.00
Informasi Kontak
Jendral Sudirman Street 100, Teluk Mutiara, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Informasi Detail

Museum 1.000 Moko menyimpan beragam benda peninggalan pra-sejarah dan benda sejarah. Museum ini adalah salah satu bukti betapa budaya di pulau ini dapat begitu sangat beragam dan unik. Dinamai Museum 1.000 Moko karena Moko mewakili kebudayaan orang Alor dan dianggap sebagai benda adat yang bernilai budaya sangat tinggi. Sementara itu, angka 1.000 menunjukkan keanekaragaman suku sekaligus bentuk harapan masyarakat Pulau Alor.

Dalam sejarah peradaban Pulau Alor, moko digunakan sebagai belis atau atau mas kawin. Moko memiliki peranan penting bagi masyarakat Alor, yaitu kepemilikan terhadap jumlah dan jenis moko tertentu dapat menunjukkan status sosial seseorang. Di beberapa suku tradisional di Pulau Alor moko digunakan sebagai gendang untuk mengiringi tarian adat. Selain sebagai alat musik tradisional, dahulu Moko juga berfungsi sebagai alat tukar ekonomi masyarakat Alor. Hal inilah yang sempat menyebabkan inflasi di kawasan tersebut pada masa pemerintahan Hindia Belanda sehingga membuat sistem baru dengan membatasi peredaran Moko di Pulau Alor.

Sekarang Moko berfungsi sebagai peralatan belis atau mas kawin serta simbol status sosial. Dalam adat dan istiadat pernikahan masyarakat Alor, moko digunakan sebagai alat pembayaran belis atau mas kawin seorang laki-laki kepada calon isterinya, itu karena moko dipercaya dapat mengikat pernikahan. Hingga kini, adat menjadikan Moko sebagai mahar masih terus berlangsung. Suku di Alor yang masih menetapkan mas kawin dengan Moko adalah suku Darang (Raja), Tawaka, Kalondama, Kawali, dan Balomasali. Tinggi rendahnya status sosial dinilai oleh banyaknya Moko yang disanggupi saat membayar mas kawin.

Layanan Yang Tersedia
Bisa Grup
Area Parkir
Toilet




museum lainnya

Museum 1000 Moko
2.01
Jendral Sudirman Street 100, Teluk Mutiara, Nusa Tenggara Timur, Indonesia


Kategori lainnya