Museum Korps Marinir Jakarta adalah museum khusus yang mengoleksi mengoleksi peralatan Korps Marinir Indonesia. Peresmian museum diadakan pada tanggal 14 Desember 1960. Pengelolaannya diserahkan kepada Dinas Sejarah dan Penerangan. Pada 23 Maret 1964, museum ini dikelola oleh Dinas Sejarah Korps Marinir. Jenis koleksi museum ini berupa peralatan perang seoerti perlengkapan kapal, perlengkapan kendaraan tempur, perlengkapan militer, senjata, amunisi, dan perlengkapan perorangan lapangan. Di dalam museum juga terdapat koleksi sejarah seperti tanda jasa kehormatan, lambang bendera, foto, lukisan, serta dokumen dan arsip. Museum ini beralamat di Jalan Kwini Nomor 6 Senen, Jakarta Pusat. Titik koordinatnya adalah 6°10’28.0” Lintang Selatan dan 106°50’16.1” Bujur Timur. Museum dapat dicapai dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sejauh 30 km. Sedangkan dari Bandar Udara Internasional Halim Perdana Kusuma, jarak tempuhnya mencapai 14 km. Museum ini juga dapat dicapai dari Stasiun Gambir sejauh 3 km atau dari Terminal Rawamangun sejauh 10 km.
Beberapa waktu yang lalu, Museum Korps Marinir TNI AL dipindahkan ke Jalan Kwini No. 6 Senin Jakarta Pusat. Sebelumnya Museum Korps Marinir berada di Kesatrian Hartono Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan. Di tempat tersebut juga terdapat Markas Komando Pasmar-2 dan Mako Pangkalan Marinir Jakarta.
Di seputaran Museum Korps Marinir sekarang, juga terdapat beberapa objek wisata seperti Museum Kebangkitan Nasional di Jalan Abdurrahman Saleh No.26 Jakarta Pusat, Museum Nasional (Monas), Taman Floris Lapangan Banteng, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral dan Kota Tua. Diharapkan dengan perpindahan ini memudahkan masyarakat untuk dapat melihat bukti-bukti sejarah kiprah Korps Marinir TNI AL dari berdirinya hingga saat ini.
Untuk saat ini ,Museum Korps Marinir buka dari hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 sampai dengan 14.00 WIB. Museum ini terbuka untuk umum. Banyak koleksi barang-barang Korps Marinir berupa foto-foto, benda-benda bersejarah, majalah, buku, piala-piala, lambang-lambang kesatuan yang menceritakan pengabdian Korps Marinir yang dulu dikenal KKO (Korps Komando) Angkatan Laut, jelas Kepala Museum Korps Marinir PNS III/C Windaryanto.
Kami merawat dan memeliharanya dengan sepenuh hati, agar generasi muda, khususnya prajurit muda Marinir agar bisa belajar sejarah kesatuannya. Bagi masyarakat yang berkunjung dapat langsung ke Museum. Tempatnya strategis, dekat RSPAD Gatot Subroto, Monas, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral dan Taman Floris Lapangan Banteng, dekat juga Tanah Abang dan Pasar Senin. Bagi masyarakat luar Jakarta, sekali jalan-jalan sambil berwisata lainnya, tambah Pak Win menjelaskan ketika redaksi Marinir menyambangi tempat dimana perjalanan Korps Baret Ungu diabadikan.