Museum Talagamanggung merupakan museum khusus yang sudah berdiri sejak 1991. Sebelumnya museum ini bernama Bumi Alit. Museum berada di bawah kepemilikan dan pengelolaan Yayasan Talagamanggung. Pendirian museum didasarkan pada keinginan untuk mencari dan melindungi peninggalan yang ada di area Talagamanggung. Adanya museum ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atas peninggalan sejarah dan budaya yang ada di daerah Talagamanggung, dan juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan jati diri masyarakat atas kebudayaan daerahnya. Selain itu museum juga diharapkan bisa bermanfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat umum dalam implementasi pembangunan di bidang sejarah budaya dan kesenian tradisional sebagai kearifan lokal.
Peninggalan adat tradisi Talaga yang masih rutin dilaksanakan di lingkungan Museum Talagamanggung yaitu tradisi “Nyiramkeun benda Pusaka Talaga”. Nyiramkeun adalah sebuah prosesi membersihkan benda peninggalan kerajaan talaga. Tradisi ini rutin diselenggarakan pada hari senin tanggal akhir di bulan Safar setiap tahunnya. Ritual Nyiramkeun ini merupakan salah satu bentuk penghormatan dan bentuk pelestarian masyarakat Talaga terhadap benda benda warisan nenek moyangnya.
Sebelumnya kerajaan tersebut berada di barat daya kaki Gunung Ciremai yang kini menjadi Kec.Talaga didirikan sebuah museum yang dikelola oleh Yayasan Talagamanggung yang beranggotakan keturunan dari prabu Darma Suci II sedangkan barang peninggalan yang bisa terselamatkan hingga kini tinggal tersisa 11 jenis barang.