Kete Kesu adalah sebuah kampung tradisional di Tana Toraja, Sulawesi Tenggara. Berjarak hanya lima kilometer dari Rantepao ibukota kabupaten Toraja Utara. Saban orang ke Tana Toraja mesti dimampirkan ke Kete Kesu, demikian konon saking tenarnya tempat ini.
Kompleks wisata Kete Kesu adalah tempat yang menyenangkan. Sekali kayuh saja pengunjung bisa menikmati Tana Toraja yang meliputi tongkonan (rumah adat Toraja), alang (lumbung), kubur batu, simbuang (menhir). Pengunjung juga bisa menyaksikan para pengukir bekerja. Satu lagi, tanpa sengaja aku menemukan Museum Indo’ Ta’dung di sini.’
Tak ada tanda-tanda dari luar atau papan nama yang menunjukkan bangunan ini adalah Museum Indo’ Ta’dung. Manalagi pintunya tutupan dan hanya dibuka jika ada pengunjung. Museum hanya memiliki satu ruang pameran yang mungil, memamerkan bermacam-macam perabot rumah tangga suku Toraja seperti piring makan untuk ayah, ibu, dan anak-anak yang bentuk maupun ukurannya berbeda-beda. Pemandu kemudian menunjukkan selembar selimut yang terbuat dari serat kulit pohon.
Museum Indo’ Ta’dung merupakan museum khusus yang dirintis sejak tahun 1964. Pada awalnya, koleksi mulai dikumpulkan di salah satu sudut rumah adat Kesu’ yang ada di lingkungan Ke’te’ Kesu’. Kemudian koleksi dipindahkan ke rumah adat Tongkonan yang dibangun pada 1998 dengan nama Tongkonan Rura Lompo.
Kepemilikian museum saat ini dipegang oleh Keluarga besar Indo’ Ta’dung dan Sarungallo, sedangkan pengeloaannya dilakukan oleh ahli waris Indo’ Ta’dung. Museum ini memamerkan perabot rumah tangga Suku Toraja, seperti piring, mangkuk, kendi, cangkir, dan guci kecil. Selain itu terdapat pula perlengkapan upacara, perlengkapan perang, hewan yang diawetkan, serta peralatan tenun. Koleksi ungulan yang dimiliki Museum Indo’ Ta’dung berupa bendera merah putih yang pertama kali dikibarkan di Toraja, tanggal 17 Agustus 1946 dan dijahit oleh Indo’ Ta’dung.