Museum Serangga didirikan atas prakasa pengurus Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) dan Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) dengan restu alm. Ibu Tien Soeharto. Tujuan utama dari museum ini adalah memperkenalkan keanekaragaman dunia serangga dan merangsang keinginan serta kepedulian masyarakat terhadap peran dan potensinya dialam.
Pada tanggal 20 April 1993, bertepatan pada HUT TMII ke 18 , Museum Serangga diresmikan oleh Presiden Soehartoselanjutnya pada tahun 1998 atas prakasa Bpk. Soedjarwo dari yayasan Sarana Wana Jaya, museum serangga menambah fasilitas baru berupa Taman kupu beserta kebun pakan, kandang penangkaran dan pelestarian kupu-kupu yang dilindungi dan langka. Seluruh koleksi yang ada di museum Serangga & Taman Kupu ini berasal dari kepulauan Indonesia. Diperkirakan sekitar 16% jumlah jenis serangga didunia ada di Indonesia. Keanekaragaman serangga di Indonesia sangat tinggi karena negra Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilalui oleh garis katulistiwa dan termasuk kedalam wilayah tropis, dimana setiap makhluk hidup yang ada didalamnya dapat beradaptasi dengan baik. Disamping itu setiap pulau yang termasuk kewilayah Indinesia mempunyai ciri khas flora dan faunanya yang berbeda-beda.
Museum Serangga & Taman kupu memiliki sekitar 600 jenis, terdiri dari kupu –kupu sekitar 250 jenis, kumbang sekitar 200 jenis dan kelompok serangga lainnya sekitar 150 jenis. Diorama –diorama yang dapat dilihat di Museum Serangga & Taman Kupu antara lain : Pesona Kumbang Nusantara, Peranan Serangga Tanah dalam Ekosistem dan pelestarian ekosistem, peta serangga Indonesia, serangga-serangga perombak, peta kupu-kupu Indonesia, kupu-kupu bantimurung, serangga-serangga dipekarangan serta banyak lagi koleksi serangga lainnya.