Pembangunan fisik Museum Jawa Tengah Ranggawarsita ini dilaksanakan tahun 1977, sedangkan museum ini baru diresmikan pada 2 April 1983 oleh Gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Roestam. Museum ini berdiri di kawasan strategis, dekat dengan Lapangan Terbang A. Yani Semarang dan di jalur jalan utama Semarang-Jakarta yang dibangun di atas tanah seluas ± 2 Ha yang pembangunannya secara bertahap mulai tahun 1977 sampai dengan 1989 dengan APBN sebesar Rp 1. 914. 467.000 . Selanjutnya museum ini diresmikan kembali pada tanggal 05 Juli 1989 oleh Prof. DR. Fuad Hassan dan dikelola oleh UPT Direktorat Jenderal Kebudayaan, di bawah pembinaan Direktorat Museum. Setelah adanya otonomi daerah Museum Jawa Tengah Ranggawarsita mulai dioperasionalkan pada tanggal 14 Oktober 1996 dan dikelola oleh UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2010 setelah bidang kebudayaan bergabung dengan pariwisata, yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Museum Jawa Tengah Ranggawarsita pada tahun 2011 telah direvitalisasi gedung/ruang pamerannya dengan APBN sebesar Rp 1.700.000.000,- dan sampai sekarang menjadi UPT Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Koleksi utama dari museum ini adalah Koleksi Ornamen Mantingan, Arca Khudu, Gading Gajah, Ganesha Jolotigo, Wonoboyo, Cetakan Mata Uang, dan Arca Budha Berprasasti. Jumlah koleksi yang dimiliki museum ini adalah 59.795 koleksi, diantaranya: geologika 201 koleksi, biologika 618 koleksi, etnografika 6.806 koleksi, arkeologika 5.211 koleksi, historika 318 koleksi, numismatika 44.966 koleksi, filologika 37 koleksi, keramologika 1.200 koleksi, seni rupa 397 koleksi, dan teknologika 42 koleksi.