Museum Katedral adalah museum khusus yang berada di bagian balkon dalam Gereja Katedral Jakarta. Gagasan pendirian museum dicetuskan oleh pastor bernama Rudolphus Kurris. Pada tahun 1988, Gereja Katedral Jakarta mengalami pemugaran secara menyeluruh. Bagian balkon yang sebelumnya dimanfaatkan untuk paduan suara diubah menjadi museum. Pendirian Museum Katedral bertujuan untuk melestarikan harta gereja yang berantakan dan nyaris hancur. Peresmian Museum Katedral dilakukan pada tanggal 28 April 1991 oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, yaitu Julius Darmaatmadja. Kepemilikan dan pengelolaan museum diserahkan kepada paroki Gereja Katedral Jakarta. Museum ini beralamat di Jalan Katedral Nomor 7B, Kota Jakarta Pusat. Titik koordinatnya di 6°10’07.7” Lintang Selatan dan 106°50’00.1” Bujur Timur. Museum ini dapat dicapai melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sejauh 28,2 km. Bila melalui Stasiun Juanda, museum ini hanya berjarak 1,2 km.
Museum Katedral adalah museum yang memiliki koleksi benda umat Katolik yang menjelaskan sejarah dan perkembangan agama Katolik di Nusantara. Museum ini diresmikan pada tanggal 28 April 1991 oleh Mgr Julius Darmaatmaja. Pembuatan museum Katedral diprakarsai oleh pastor kepala Katedral pada waktu itu, yaitu Peter Rudolf Kurris. Hal ini berawal dari rasa cinta Kurris terhadap sejarah dan benda-benda bersejarah. Museum Katedral ini berada di ruang balkon Katedral.
Yang menarik, di museum ini, pengunjung akan menemukan karya Romo Reksaatmadja pada era 1930-an yaitu berupa ukiran patung Bunda Maria berkonde. Patung ini memiliki makna Bunda Maria adalah cerminan budaya Indonesia sebagai salah satu pencetus kesenian Katolik. Ada pula lukisan dari batang pohon karya Kusni Kadut, seorang penjahat kelas kakap yang dihukum mati pada tahun 1980.