Museum Islam Samudera Pasai Kabupaten Aceh Utara merupakan museum khusus yang dibangun secara bertahap mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dengan Dana Otsus Kabupaten Aceh Utara. Luas tapakan bangunan 500 m2. Bangunan permanen ini berlantai dua dengan hiasan ornamen khas Samudera Pasai. Museum ini menyimpan sejumlah koleksi peninggalan Kerajaan Islam Samudera Pasai dari Abad ke 13 sampai dengan Abad ke 19.
Museum berada di bawah kepemilikan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara. Jenis koleksi yang dipamerkan di dalam museum terdiri dari koleksi Filologika, Historika, Numismatika, Etnografika dan Seni Rupa.
Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh, dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Bukti-bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah ditemukannya makam raja-raja Pasai di kampung Geudong, Aceh Utara. Makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat kerajaan Samudera di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe. Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan Malik al-Saleh, Raja Pasai pertama. Malik al-Saleh adalah nama baru Meurah Silu setelah ia masuk Islam, dan merupakan sultan Islam pertama di Indonesia. Berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M). Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak, dengan raja pertama Malik al-Saleh.