Museum ini diresmikan oleh Menhankam Jenderal TNI (Purn) Poniman pada 17 Februari 1988. Museum ini terletak di Kampus II Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Pada awalnya koleksi koleksi yang dimiliki oleh museum ini merupakan buah tangan yang dibawa oleh setiap dosen dan asisten. Pada Tahun 1967 – 1986 apabila pulang dari lapangan diharuskan membawa buah tangan berupa contoh batuan, fosil, atau bahan galian. Semua Buah tangan tersebut kemudian dikumpulkan dan dijadikan koleksi museum.
Museum ini memiliki koleksi yang cukup banyak diantaranya adalah ektit, Mineral, Batuan, Foto Sayatan Batuan, Batu Mulia, Bahan Galian, Monolit Tanah, Peta, Panel, Maket, Fosil, Patung, Lukisan, Artefak, CD Film, dan Foto. Koleksi yang dimiliki berjumlah sekitar 1.252 buah. Koleksi tertua adalah replika fosil trilobit tetracoral crinoid berumur 570-230 juta tahun yang lalu. Sementara koleksi unggulan adalah berupa fosil kepala gajah purba (Maestodon SP ) yang diperkirakan hidup pada masa prasejarah / masa pleistosen di atas ( 3 juta tahun yang lalu ).
Museum Geoteknologi Mineral (GTM) ini adalah sebuah museum yang dikelola dengan baik. Hal tersebut terbukti dengan sangat terawatnya koleksi-koleksi yang terdapat di dalam museum. Pengelola museum juga memiliki hasrat untuk mengembangkan museum serta seluruh koleksi yang dimiliki museum. Pengelola juga membuka kesempatan bagi investor terlebih alumni UPN agar dapat membantu mengembangkan museum yang memilikiaset berharga tentang geoteknologi mineral ini.
Untuk memberikan informasi menarik mengenai dunia geoteknologi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta pun mendirikan museum Geoteknologi Mineral. Anda dapat menjumpai beragam koleksi berupa mineral batuan, fosil, dan temuan tambang lainnya. Anda dapat memahami bagaimana bumi terbentuk, bagaimana pengolahan minyak bumi, dan bahkan bisa membuktikan kebenaran teori Charles Darwin. Pahamilah dunia geoteknologi dengan berkunjung ke museum ini.